Letkol
Ch.Ch. Taulu (Charles Choesoy Taulu)
Nama : Charles Choesoy Taulu
TTL : Kawangkoan, 20 Mei 1909
TTM : 1969
CH Taulu lahir pada tanggal 28 Mei 1909 dari pasangan Agustinus Rawis
Taulu dan Maria Waney. Saat usaha orang tua jatuh bangkrut, almarhum
terpaksa harus masuk dinas di tentara KNIL dan pinda ke Magelang, Jawa
Tengah. Meski besar di lingkungan tentara kolonial belanda, CH Taulu
tetap memiliki sikap antipati terhadap sinyo-sinyo Belanda dan Indo
Belanda. Ia melihat adanya perbedaan kedudukan serta pemberian upah yang
tidak sama antara Indo Belanda dan Pribumi. Di usianya yang ke -18 CH
taulu bergabung dengan militer dan di tempatkan di beberapa tempat di
antaranya Magelang, Bandung, Cimahi, Jakarta, Ambon dan Tana Merah
(tempat pembuangan para tokoh politik anti kolonial belanda).
CH Taulu juga banya berkenalan dengan para tokoh politik serta mendapat pemikiran-pemikiran nasionalisme.Sewaktu tentara jepang menyerbu kepulauan indonesia, CH Taulu pada saat
itu berada di Kota Kendari dan sempat di tawan tapi bisa lolos dan
melarikan diri bersama keluarganya kembali ke Manado. Pada saat Jepang
menyerah mutlak kepada sekutu setela perisiwa Hirosima dan Nagasaki dan
Tentara Nica (Nederlands Indische Civil Administration) masuk kembali ke
Minahasa. Untungnya diantara pasukan NICA tersebut terdapat
anggota-anggota bangsa indoneisa yang diam-diam menyebarkan berita
adanya proklamasi kemerdekaan indonesia di Jakarta oleh Soekarno -
Hatta.
Mulai sst itu, beberapa anggota inti perjuangan mengadakan rapat-rapat
untuk mempersiapkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan
Belanda yang masih ada. Tetapi rencana tersebut bocor karena ada
penghianat dari dalam. Para tokoh pejuang pemberontak yang di pimpin CH
Taulu dijebloskan ke dalam penjara di asrama Teling. Walaupun di penjara
rencana pemberontakan tetap disebarkan dan waktunya di percepat.
Pada tengah malam tanggal 14 Febuari 1946, para pejuang berhasil
melucuti Pemerintahan Belanda sampai di seluruh pedalaman Minahasa.
Berita keberhasilan ini langsung disiarkan ke seluruh dunia melalui
salah satu kapal dari Australia yang kemudian sampai kepada Presiden
Soekarno, dimana beliau memuji dan memberi intruksi untuk terus
berjuang.
Peristiwa merah putih tanggal 14 Febuari 1946 direstui oleh Presiden
Soekarno dan sekaligus membuktikan kepada dunia tentang sebuah usaha
"Coup D'etat" yang berhasil menggulingkan, mengusai dan menyingkirkan
Pemerintahan Belanda tanpa pertumpahan darah.
Perjuangan CH Taulu dan rekan-rekan perjuangannya merupakan salah satu
bagian penting dari proses panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia. CH
Taulu juga dianggap sebagai salah satu tokoh demokrasi indonesia di mata
pemerintahan Amerika Serikat.
CH Taulu sempat diundang oleh Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy di Gedung Putih pada tahun 1962. Pada tanggal 20 mei 1969, CH
Taulu wafat dan dimakamkan di Taman Makam Paklawan Nasional Kalibata.
No comments:
Post a Comment